Dosen : ZULIA
PRIHARTINI, ST., MT
Makalah
OLEH
:
SARIF SARMADHAN
112 630 119
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2015
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul :
“Desain sistem hidrolik Bendungan”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya, tiada kata yang dapat kami berikan selain harapan
dan terima kasih. semoga Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua
serta dapat meningkatkan keimanan kita menjadi hamba Allah yang mulia.
Baubau, April 2015
Penulis,
( Sarif sarmadhan )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah................................................... 1
Tujuan Penulisan............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Hidrolik......................................................... 2
Manfaat Sistem Hidrolik.................................................. 5
Macam-macam Isstem Hidrolik........................................ 8
Desain Hidrolis Mercu Bendung
(4)……………………………. 11
Desain Hidrolis Mercu Bendung (3) …………………………… 15
Desain Hidrolis Mercu Bendung (1) ……………………………. 17
Desain Hidrolis Mercu Bendung (2)……………………………. 19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................... 22
Saran............................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sistem Hidrolik sebetulnya sudah
banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut.
Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting bagi masyarakat
terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat, karena apabila mereka
menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan pekerjaannya.
Selain itu juga sistem hidrolik banyak digunakan di tempat-tempat pencucian
mobil yaitu untuk mengangkat beban yang berat.
Maka dari itu kami selaku penulis
merasa termotivasi untuk membahas materi itu, selain itu juga sebagai tugas
kelompok kami.
B. TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini
yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem Hidrolik, dan desain hidrolik
bendungan serta Manfaat Sistem Hidrolik dan macam-macam Sistem Hidrolik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
HIDROLIK
Kata hidrolik berasal dari bahasa
Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan
hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah
satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum
Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki
bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari peralatan yang
hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton. Jenis yang
digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya juga beragam dan
beberapa alat dapat saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, maka perlu diperhaikan prosedur perbaikan dengan alat hidrolik. Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik,
biasanya kita sering menggunakan oli
sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan bodi kendaraan
memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik banyak
digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat
pengangkat mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe,
excavator dan lain sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik
kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik
untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan
adalah alat pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai, ram atau dongkrak
tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan adalah
Hukum Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi
tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar.
Sistem hidrolik adalah teknologi
yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris
atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair
dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah
menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik
untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
Dalam sistem hidrolik fluida cair
berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang
umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu.
1.
Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori
persamaan kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian
ke bagian lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga
hidrolik.
2.
Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori
aliran fluida yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang
berperan memindahkan energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin
air pada jaringan tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari
kedua sistem diatas adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah
sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat cair tidak mempunyai
bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat
cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan
mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk,
sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata
lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan
dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem
hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang
digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek
viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan
tahan aus, minimla konpressibility.
B. MANFAAT
/KELEBIHAN SISTEM HIDROLIK
Bertahun-tahun lalu manusia telah
menemukan kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal
tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini,
mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk
kemajuan dan kemudahan umat manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan
fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita
tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita
menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.
·
Keuntungan
Sistem Hidrolik
Sistem
hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
1.
Ringan
2.
Mudah
dalam pemasangan
3.
Sedikit
perawatan
4.
Sistem
hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan
fluida.
5.
Tenaga
yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
6.
Oli
juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.
7.
Tidak
berisik.
·
Keuntungan
Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika
gaya 50 lbs dihasilkan oleh piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida
dapat menjadi 25 psi . dengan tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat
dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
C. MACAM-MACAM
SISTEM HIDROLIK
Pompa hidrolik berfungsi mengisap
fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Macam-macam
pompa hidrolik diantaranya sebagai berikut :
1.
Pompa
Sirip Burung
Pompa ini
bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam
rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami penurunan
tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2.
Pompa
Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli
melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros
rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan torak translasi,
kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran
oli hydrolik menjadi kontinyu.
3.
Pompa
Torak Radial
Pompa
ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar
secara eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi
secara bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga
menghasilkan alira oli / fluida yang kontinyu.
4.
Pompa
Sekrup
Pompa
ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu
identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan
cukup banyak jenisnya, termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang
akan dijelaskan disini adalah alat-alat angkat kendaraan penumpang atau
kendaraan ringan.
Macam-macam
alat angkat yang banyak digunakan adalah:
1. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian bawah kendaraan
Jenis
– jenis dongkrak :
a. Crocodile
jack / dongkrak buaya paling banyak
digunakan dibengkel-bengkel maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran
kecil sehingga dapat dibawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang
menggesernya kearah posisi yang diinginkan, disamping itu waktu yang dibutuhkan
untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman Didalam rumah yang dibuat dari
baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas empat roda, terdapat sebuah pompa
minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga
dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang
pengangkat kira-kira 20 : 1
b. Bottle
jack / dongkrak botol, dongkrak ini
disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama
seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian
tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan.
Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan
sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti
roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan,
dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan
sampai bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak
1.
Letakkan
ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat.
Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang
kendaraan yang diangkat.
2.
Dongkrak
ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.
3.
Sebelum
dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan
kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak,
dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4.
Sebelum
mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau sesuatu
disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali bekerja
dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan
tersebut dengan stand (penopang)
c.
Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat
kendaraan yang memberikan keleluasan yang lebih besar kepada mekanik bengkel
untuk bergerak secara leluasa dibawah kendaraan dalam memperbaiki hampir
seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan
berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.
Macam-macam
car lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya,
yaitu :
§ Penggerak mekanik (poros berulir)
§ Penggerak hidrolik, dan
§ Penggerak pneumatik.
d.
Safety Stand
Safety stand adalah merupakan alat
penopang dan pengaman kendaraan yang sudah diangkat dengan dongkrak. Khususnya
dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack
tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak dengan
titik tumpu pada kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk
mengangkat engine dan transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk
memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar
bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.
Cara menggunakan cranes
1. Tempatkan cranes pada posisi aman
untuk mengangkat engine atau transmisi
2. Jika perlu siapkan rantai sebagai
kelengkapan dari pada cranes
3. Ikatkan rantai pada lengan
pangangkat cranes
4. Tekan batang pengungkit
berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat melalui rantai
5. Setelah terangkat hingga ketinggian
yang diharapkan, dorong cranes keluar Untuk menurunkan engine atau transmisi,
bukalah katup oli secara perlahan-lahan
·
Kolam Olak (merujuk pada KP-02, Bagian 4.2.4)
Gambar berikut
menunjukkan metode perencanaan kolam loncat air.
Dari grafik (q) dengan H1 dan tinggi
jatuh z, kecepatan V1 di awal loncatan dapat dihitung dengan persamaan :
V1 = { (2g) . [(½ . H1 )
+ z]}0.5
dimana :
V1 : kecepatan aliran di
awal loncatan, m/dt;
g : percepatan gravitasi, m/dt² (» 9.8);
H1 : tinggi energy diatas
ambang, m;
z: tinggi jatuh, m
Dengan q = V1 . yu,
dan persamaan untuk kedalaman konjugasi di loncatan hidrolis adalah :
y2 / yu =
(1/2) . [1+(8Fr)²]0.5
Fr
= V1 / (g . yu)0.5
dimana
:
y2 : kedalaman air diatas
ambang ujung, m;
yu : kedalaman air di
awal loncatan, m;
Fr : bilangan Froude;
V1 : kecepatan di awal
loncatan, m/dt;
g : percepatan gravitasi, m/dt² (»
9.8)
Kedalaman konjugasi untuk setiap q
dapat ditemukan dan diplot. Untuk menjaga agar loncatan tetap dekat dengan muka
miring bendung dan diatas lantai, maka lantai harus diturunkan hingga kedalaman
air hilir sekurang-kurangnya sama dengan kedalaman konjugasi. Untuk aliran
tenggelam, yakni jika muka air hilir lebih tinggi dari 2/3 H1 diatas mercu,
tidak diperlukan peredam energi.
·
Panjang
Kolam Olak
Panjang
kolam loncat air di belakang potongan U biasanya kurang dari panjang bebas
loncatan tersebut karena adanya ambang ujung (end sill). Ambang yang
berfungsi untuk memantapkan aliran ini umumnya ditempatkan pada jarak:
Lj =5 ( n + y2
)
Dimana :
Lj : panjang kolam olak, m;
n : tinggi ambang ujung hilir, m;
y2 : kedalaman air diatas
ambang, m.
Tinggi yang diperlukan ambang ujung
ini sebagai fungsi bilangan Froude (Fru), kedalaman air yang masuk (yu), dan
tinggi muka air hilir, dapat ditentukan dari grafik pada gambar berikut :
·
Perhitungan Kolam Olak Tipe MDL dan MDO
Kolam olak tipe MDL adalah kolam olak
tipe loncatan air, sedangkan tipe MDO adalah kolam olak datar dengan ambang
ujung hilir. Kedua tipe ini merupakan tipe pengembangan dari tipe bak tenggelam
dan kolam olak tipe USBR berdasarkan penelitian hidrolis dari Laboratorium
Hidrolika DPMA Bandung.
Tahapan dalam
desain kolam olak tipe MDL adalah sebagai berikut :
- Dari perencanaan mercu sebelumnya diketahui : Elevasi mercu, lebar bendung efektif Be, jari-jari mercu R (untuk tipe mercu bulat), tinggi muka air banjir diatas mercu h1.
- Direncanakan kemiringan hilir tubuh bendung (misalnya, 1:1)
- Dihitung degradasi hilir berdasarkan kondisi tanah dasar sungai hilir (bila tidak ada data yang pasti asumsi kedalaman gerusan minimal 2.00 m)
- Hitung kedalaman air di hilir, h2 dengan lengkung debit yang diketahui (jika ada), atau dengan pendekatan rumus Manning (dengan parameter hidrolis rata-rata, yaitu : lebar dasar sungai, b; kemiringan talud, m; koefisien kekasaran, n; dan kemiringan dasar sungai, I), atau berdasarkan hasil analisis hidrolika sungai (misalnya dengan analisis hydraulic HEC-RAS)
- Hitung Z = (Elevasi mercu + h1 – elevasi dasar sungai dengan keadaan degradasi + h2), atau dengan persamaan Z = (P+h1) – h2 – d (degradasi)
- Hitung debit persatuan lebar, q = Q/B; dengan : Q = debit banjir rencana, m3/dt; B = lebar total kolam olak, m.
- Hitung parameter energi berdasarkan persamaan : (q/(g.z^3)^0.5)
Dan dengan bantuan grafik MDL untuk
tipe MDL (peredam energy cekung) dapat dicari : Dr = dalamnya cekungan; R =
radius cekungan; Lr = panjang cekungan; dan e = panjang ambang hilir.
Atau dengan bantuan grafik MDO untuk
tipe MDO (peredam energy kolam datar dengan ambang hilir)
- Pasang rip-rap batu dengan diameter d=30/40 cm di hilir ambang hilir cekungan dengan panjang > 3.00 m dan dalam minimum 4-5 lapis.
Sedangkan tahapan untuk desain kolam
olak tipe MDO : tahap (1) sampai (6) dan (8) sama seperti diatas, sedangkan
untuk tahap (7) adalah :
Hitung parameter energi berdasarkan
persamaan : (q/(g.z^3)^0.5)
Dengan menggunakan grafik MDO
(seperti tercantum di bawah) didapat harga Ds dari harga perbandingan Ds/D2,
dimana : Ds = elevasi mercu – elevasi kolam olak; D2 = tinggi muka air hilir
bendung.
Dengan menggunakan grafik MDO
diperoleh panjang kolam olak L dari perbandingan L/Ds.
·
Debit
yang melimpas lewat mercu dan pintu
Persamaan tinggi energy-debit untuk
bendung ambang pendek dengan pengontrol segi empat adalah :
Q = Cd . (2/3) . {(2/3).g}½ . b . (H1)1.5
(1)
Dimana:
Q : debit, m³/dt
Cd : koefisien debit (Cd
= C0.C1.C2)
g : percepatan gravitasi, m/dt² (»
9.8)
b : panjang mercu bendung, m
H1 : tinggi energy diatas
mercu, m
Koefisien debit Cd adalah
hasil dari:
· C0 : fungsi dari H1/r (lihat gambar
berikut)
· C1 : fungsi dari P/H1 (lihat gambar
berikut)
· C2 : fungsi dari P/H1 dan kemiringan
permukaan hulu bendung (lihat gambar berikut)
C0 mempunyai harga
maksimum 1.49 jika H1/r lebih dari 5.0. Harga C0 sahih apabila mercu
bendung cukup tinggi diatas dasar rata-rata alur pengarah (p/H1 >
1.5).
Dalam tahap perencanaan P dapat
diambil setengah dari jarak dari mercu sampai dasar rata-rata sungai sebelum bendung
dibuat. Untuk harga-harga P/H1 yang kurang dari 1.50 maka gambar tersebut dapat
dipakai untuk menemukan faktor pengurangan C1.
Harga-harga koefisien koreksi untuk pengaruh kemiringan muka
bendung bagian hulu terhadap debit diberikan pada gambar dari koefisien C2
untuk mercu bendung ogee dengan kemiringan permukaan hulu. Koefisien koreksi
(C2) diasumsi kurang lebih sama dengan harga factor koreksi untuk bentuk-bentuk
mercu tipe ogee.
Harga-harga
factor pengurangan aliran tenggelam f sebagai fungsi perbandingan H2/H1 dapat
diperoleh pada gambar di bawah. Faktor pengurangan aliran tenggelam mengurangi
debit dalam keadaan tenggelam.
Koefisien debit efektif Ce adalah
hasil Co, C1, dan C2 (Ce = C0 . C1 . C2).
C0 adalah konstanta (=
1.30)
C1 adalah fungsi P/hd dan
H1/hd.
C2 adalah factor koreksi
untuk permukaan hulu
Faktor koreksi C1 disajikan pada gambar factor koreksi untuk
selain tinggi energy rencana pada bendung mercu Ogee, dan sebaiknya dipakai
untuk berbagai tinggi bendung diatas dasar sungai.
Harga-harga C1 pada gambar tersebut berlaku untuk bendung
mercu ogee dengan permukaan hulu vertical. Apabila permukaan bendung bagian
hulu miring, koefisien koreksi tanpa dimensi C2 harus dipakai; ini adalah
fungsi baik kemiringan permukaan bendung maupun perbandingan p/H1. Harga C2
dapat diperoleh pada gambar harga koefisien C2 untuk bendung mercu Ogee dengan
kemiringan hulu.
·
Bentuk mercu bendung (merujuk
pada KP-02, Bagian 4.2.2)
Untuk menjaga agar kondisi aliran yang melimpah
diatas mercu stabil, bentuk mercu bendung harus direncanakan secara hati-hati
dari segi hidrolis.
Dua tipe mercu bendung tetap di sungai yang biasa
digunakan di Indonesia adalah tipe mercu bulat dan tipe mercu ogee, sebagaimana
diuraikan di bawah ini:
a. Mercu bulat
Mercu bendung bulat mempunyai
koefisien debit yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mercu bendung ambang
lebar. Pada sungai, ini akan banyak
memberikan keuntungan karena bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu
selama banjir. Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi karena lengkung
streamline dan tekanan negatif pada mercu.
b. Mercu Ogee
Mercu Ogee berbentuk tirai luapan
bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Oleh karena itu mercu ini tidak akan
memberikan tekanan subatmosfer pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan
air pada debit rencana. Untuk debit yang lebih rendah, air akan memberikan
tekanan ke bawah pada mercu.
Untuk merencanakan permukaan mercu Ogee bagian
hilir, US. Army Corps of Engineers telah mengembangkan persamaan berikut :
Y/hd =
(I/k) . (X/hd)n
Dimana:
X dan Y :
koordinat-koordinat permukaan hilir; hd : tinggi energy rencana diatas mercu; K
dan n : parameter yang tergantung pada kecepatan aliran dan kemiringan hilir.
Harga k dan n
Kemiringan permukaan hilir
|
K
|
N
|
Vertikal
1 - 0.33
1 - 0.67
1 – 1
|
2.000
1.936
1.939
1.873
|
1.850
1.836
1.810
1.776
|
Bagian hulu mercu bervariasi
sesuai dengan kemiringan permukaan hilir, seperti terlihat pada gambar berikut
:
·
Lebar
Bendung
Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal-pangkalnya
(abutment), sebaiknya sama dengan lebar rata-rata sungai pada bagian yang stabil.
Dibagian ruas bawas sungai, lebar rata-rata ini dapat diambil pada debit penuh
(bankfull discharge); di bagian ruas atas mungkin sulit untuk menentukan debit
penuh. Dalam hal ini banjir rata-rata tahunan dapat diambil
untuk menentukan lebar rata-rata bendung.
Lebar maksimum bendung hendaknya tidak
lebih dari 1.2 lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil.
Untuk sungai-sungai yang mengangkut
bahan-bahan sedimen kasar yang berat, lebar bendung tersebut harus disesuaikan
laga terhadap lebar rata-rata sungai, yakni jangan diambil 1.2 kali lebar
sungai tersebut.
Agar pembuatan bangunan peredam energi
tidak terlalu mahal, maka aliran per satuan lebar hendaknya dibatasi sampai
sekitar 12-14 m3/dt.m, yang memberikan tinggi energi maksimum sebesar 3.5 – 4.5
m (lihat gambar di bawah ”Lebar efektif mercu”).
Lebar efektif mercu (Be) dihubungkan dengan lebar mercu
yang sebenarnya (B), yakni jarak antara pangkal-pangkal bendung dan/atau
pilar-pilar dengan persamaan berikut :
Be = B-2.(n.Kp
+ Ka).H1 (2)
dimana:
n : jumlah pilar;
Kp : koefisien kontraksi
pilar;
Ka : koefisien kontraksi
pangkal bendung (abutment);
H1 : tinggi
energi, m
Harga koefisien Ka dan Kp
diberikan pada tabel berikut (merujuk
pada KP-02, Bagian 4.2.1).
Pilar Kp
Untuk pilar berujung segi empat dengan sudut-sudut yang
dibulatkan
Dengan jari-jari 0.1 dari tebal pilar. 0.02
Untuk pilar berujung bulat 0.01
Untuk pilar berujung runcing 0
Abutment Ka
Untuk abutment segiempat dengan tembok hulu 90° ke arah
aliran 0.20
Untuk abutment bulat dengan tembok hulu 90° Kearah aliran
dengan 0.5 H1 > r > 0.15 H1 0.10
Untuk abutment bulat dengan r > 0.5 H1 dan
tembok hulu tidak lebih dari 45° ke arah aliran 0
Dalam
memperhitungkan lebar efektif, lebar pembilas yang sebenarnya (dengan bagian
depan terbuka) sebaiknya diambil 80% dari lebar rencana untuk mengkompensasi
perbedaan koefisien debit dibandingkan dengan mercu bendung itu sendiri (lihat
gambar “Lebar efektif mercu”)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang
berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep
tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan
ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber
kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara
lain:
a. Ringan
b. Mudah dalam pemasangan
c. Sedikit perawatan
d. Sistem hidrolik hampir 100 %
efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan fluida.
e. Tenaga yang dihasilkan sistem
hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane,
kerek hidrolik dll.
f. Oli juga bersifat sebagai pelumas
sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan sistem pneumatik.
g. Tidak berisik.
B. SARAN
Saran yang penulis dapat sampaikan yaitu selaku pembaca
sebaiknya mempelajari lebih jauh lagi tentang sistem hidrolik dan desain system
hidrolik bendungan ini.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ryatblog.blogspot.com/2013/01/sistem-hidrolik_24.html
http://infobursa-otomotif.blogspot.com/2011/08/macam-macam-pompa-hidrolik.html
http://kelompok-d.blogspot.com/2013/02/macam-macam-katup-pada-sistim-hidrolik.html
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri